a little story about my life!

M A R E T A . D E K A . P A R A S W A T I

Kamis, 28 Oktober 2010

what about?

"Maafkan aku Ibuku"

Saat engkau hadir di dunia ini, Ibu mendekapmu erat dalam hangat peluknya.
Engkau mensyukurinya dengan menjerit sekencang mungkin.

Saat engkau berumur 1 tahun, Ibu menyusui dan memandikanmu.
Engkau mensyukurinya dengan tangisanmu yang membangunkannya di tengah malam.

Saat engkau berumur 2 tahun, Ibu melatihmu berjalan.
Engkau mensyukurinya dengan berlari menjauh saat Ibu memanggil.

Saat engkau berumur 3 tahun, Ibu membuatkan bubur untukmu dengan penuh cinta.
Engkau mensyukurinya dengan membanting mangkokmu ke lantai hingga berceceran.

Saat engkau berumur 4 tahun, Ibu memberimu pensil warna.
Engkau mensyukurinya dengan mencoreti permukaan meja makan.

Saat engkau berumur 5 tahun, Ibu memakaikan pakaian terbaik untukmu dan mengajakmu jalan-jalan. Engkau mensyukurinya dengan meloncat-loncat di atas genangan lumpur yang kau jumpai.

Saat engkau berumur 6 tahun, Ibu memasukkanmu ke sekolah dasar.
Engkau mensyukurinya dengan berteriak, "AKU TIDAK MAUU !!"

Saat engkau berumur 7 tahun, Ibu membelikanmu bola sepak.
Engkau mensyukurinya dengan menyepaknya kuat-kuat hingga memecahkan kaca jendela tetanggamu.

Saat engkau berumur 8 tahun, Ibu membelikanmu es krim.
Engkau mensyukurinya dengan menumpahkannya ke pangkuanmu.

Saat engkau berumur 9 tahun, Ibu membayarkan kursus piano untukmu.
Engkau mensyukurinya dengan tak pernah serius berlatih.

Saat engkau berumur 10 tahun, Ibu mengantarkanmu bermain bola, berolahraga dan ke pesta ulang tahun temanmu.
Engkau mensyukurinya dengan melompat keluar dari mobil tanpa berpamitan.

Saat engkau berumur 11 tahun, Ibu mengajak engkau dan temanmu ke bioskop.
Engkau mensyukurinya dengan menyuruh Ibu duduk di barisan yang berbeda.

Saat engkau berumur 12 tahun, Ibu mengingatkanmu untuk tidak menonton acara TV tertentu.
Engkau mensyukurinya dengan menunggu hingga Ibu keluar rumah.

Belasan tahun kemudian,

Saat engkau berumur 13 tahun, Ibu menyuruhmu memotong rambut.
Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa Ibu tidak mengerti mode.

Saat engkau berumur 14 tahun, Ibu membayarkan kemah remaja selama sebulan untukmu.
Engkau mensyukurinya dengan tak pernah menceritakan kabarmu selama itu.

Saat engkau berumur 15 tahun, Ibu pulang dari kantor, mencari pelukanmu.
Engkau mensyukurinya dengan menutup dan mengunci pintu kamarmu.

Saat engkau berumur 16 tahun, Ibu mengajarkan padamu cara mengendarai mobil.
Engkau mensyukurinya dengan memakai mobil setiap ada kesempatan.

Saat engkau berumur 17 tahun, Ibu menunggu telepon penting.
Engkau mensyukurinya dengan bertelepon ria sepanjang malam.

Saat engkau berumur 18 tahun, Ibu menangis haru pada hari kelulusanmu.
Engkau mensyukurinya dengan berpesta pora bersama temanmu hingga fajar menjelang.

Ketika tubuh ibumu bertambah lemah, semakin tua ...

Saat engkau berumur 19 tahun, Ibu membayari biaya kuliahmu, mengantarkanmu ke kampus dan membawakan barang-barangmu.
Engkau mensyukurinya dengan berpamitan sedemikian rupa, agar tak nampak Ibu memelukmu di depan teman-temanmu.

Saat engkau berumur 20 tahun, Ibu bertanya sudahkah engkau mempunyai pacar ?
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Bukan urusanmu."

Saat engkau berumur 21 tahun, Ibu menyarankanmu bekerja di bidang ini-itu kelak.
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Aku tidak mau seperti Ibu."

Saat engkau berumur 22 tahun, Ibu memelukmu saat tibanya hari wisudamu.
Engkau mensyukurinya dengan minta hadiah tur ke Eropa.

Saat engkau berumur 23 tahun, Ibu memberikan perabotan untuk rumah kontrakanmu.
Engkau mensyukurinya dengan mengatakan pada temanmu, perabotan itu jelek.

Saat engkau berumur 24 tahun, Ibu bertemu dengan pacarmu dan menanyakan rencana pernikahanmu. Engkau mensyukurinya dengan melotot dan menggeram, "Ibuu ... nantilah !"

Saat engkau berumur 25 tahun, Ibu membantu biaya pesta pernikahanmu dan Ibu menangis bahagia, serta mengatakan betapa besar cintanya padamu.
Engkau mensyukurinya dengan pindah ke luar kota.

Saat engkau berumur 30 tahun, Ibu memberi nasihat untuk perawatan anak-anakmu.
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Sekarang zamannya sudah beda."

Saat engkau berumur 40 tahun, Ibu menelponmu dan mengingatkan akan acara perkumpulan keluarga. Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa engkau benar-benar sibuk sekarang.

Saat engkau berumur 50 tahun, Ibu jatuh sakit dan membutuhkan engkau untuk merawatnya.
Engkau mensyukurinya dengan menceritakan kisah orang tua yang menjadi beban bagi anak-anaknya.

Hingga kemudian, di suatu hari, Ibu meninggal.

Dan segala sesuatu yang tak pernah kau baktikan untuk Ibu setulusnya, menjelma menjadi penyesalan yang menyiksa dirimu seumur hidup, menghujam sampai lubuk hatimu bak halilintar.

Semuanya sudah terlambat.
Kini setiap saat tinggalah penyesalanmu "Maafkan aku ibuku"

-----------------------------------------------------------

Sebuah renungan terjemahan dari salah satu buku di Amerika.
Semoga Bermanfaat.

oke sekian terimakasih :)

Selasa, 12 Oktober 2010

nggak tau apa

selamat siang teman-teman :D
detik ini, di tengah-tengan pak komputer lg ada urusan keluar mendadak (asiiikkk), gue nyempetin buat apdet blog lagi.
kangen ihhh gilaakkk (botek).

oke karna sekarang gue lagi pingin nulis tentang apa aja, tapi gue terkendala masalah otak gue yang bingung mau nulis apa, disini gue akan perkenalkan temen sebangku seperjuangan dan dia lagi di sebelah gue. deeeettttsssss

afifah: hahaha
gue: ga usah liat-liat!
afifah: sirik loe
gue: bodok
afifah: apa? KODOK?
gue: beleng! apa kaleng?
afifah: geleng
gue: hah geleng itu yang dipake di tangan kan?
afifah : gelang .. SEEEERRRRAAAAATTTTTTUUUUUUSSSSSS!!!!
gue: apaaa? dua ribuu?
afifah: pentol 2 ribu.. maumau
gue: bokek, keree nih
afifah: cucian..
gue: angkat jemuran?
afifah: gak ada ujan, gak ada becek.. BECEK BECEK AHHHH..
gue: baby baby baby baby nooooo like
afifah: hidung !!
gue: babiii bu?
afifah: LOE!
gue: loee? emang.
afifah: KERENNN!!
gue: imut? emang gue imut.
afifah: ......

kesimpulan dari ini semua adalah afifah gila. betul betul
gue waras.

afifah: ganti tempat..
gue: oke, dimana?
afifah: di ruang komputer..
gue: ini emang udah ruang komputer tauk
afifah: yaudah , kalo gitu ruangan yang ada komputernya
gue: kantor
afifah: menurut hukum archimedes.. (gak nyambung)
gue: emang ga nyambung. dodol
afifah: he? odol?
gue: bendol. denger deh.. itu lagu apa yaa?
afifah: meneketepret.. bedong bedong
gue: iss ga gaul. cupu punya!(norak) kedondong.
afifah: kok jadi ada laguuu OOOOOOooooo..
gue: persibaya?
afifah: kayak lagu senam SKJ
gue: SKJ= Seneng Kamu Jelek. aku jahat yaaaaa
afifah: putus aja sudah
gue: putus sudah, gue masih ada yang nungguin di kantor. weekk
afifah : DI DISKOTIK.. hahah
gue: ajeppp ajeeppppp yuhhuuuuuuuuu
afifah: huhuhuuuu... cupuuuu
gue: diko gaulllllll
afifah: apa ? aku gaul.. maacihh
gue: alay punya
afifah: ribut
gue: kentut
afifah: kentutky pretchiken..
gue: combo lima ribu
afifah: 50ribu donk
gue: selamat ulang taun ya
afifah: mohon maap lahir batin
gue: jinggel bel jinggel bel
afifah: jin gembel jin gembel
gue: om ma tabachan
afifah: kuch kuch kutehe
gue: syah rul khan ganteng ihhhhhhhh
afifah: loe suka yang tuak..
gue: soalnya gue masih muda. gue kan imut-imut
afifah: biar awet muda kayak ape?
gue: kelapa? apa kepala?
afifah: mau diGARUK ATAU DIGOROK?
gue: dielus-elus dong ah( jijik)
afifah: ntr kuambil parang dulu.. semua kebagian
gue: cepet cepet cepet.
afifah: butuh perjuangan yang panjang'
gue: apa? kelabang?
afifah: ngggaakkk
gue:........


gue: ganti tempat yokkk
afifah: di padang duit nan jauh disana.. (ketauan matre)
gue: padang itu kan rendang. pingin nasi padang naa
afifah: beli donk ahhh
gue: genit aahhhh kamuu
afifah: hohoho
gue: kayak santa klaus
afifah: santan haus
gue:hantam paus
afifah: yanmyam .. maumau
gue: main yok
afifah: 1=1
gue: 2 lah monyong
afifah:..

PAK ANDI DATANG!!
TETOOTT.
sekian terima kasih :)))